Kota-kota akan hancur adalah salah satu kemungkinan jika masyarakat tidak melakukan perubahan hidup. Perubahan hidup akan apa? Tentunya perubahan perilaku yang tadinya tidak peduli menjadi perilaku yang peduli dan ramah lingkungan. Tema Hari Habitat 2011 "Cities and Climate Change" yang dirayakan
pada Senin pertama bulan Oktober berusaha menggugah masyarakat untuk berbuat baik pada lingkungan disekitar kita.
Kota dan perubahan iklim diangkat menjadi tema Hari Habitat 2011 dipilih dengan pertimbangan karena kota memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap perubahan iklim yang terhadi dalam dua dasarwarsa terakhir.
Kota dan perubahan iklim diangkat menjadi tema Hari Habitat 2011 dipilih dengan pertimbangan karena kota memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap perubahan iklim yang terhadi dalam dua dasarwarsa terakhir.
Hari Habitat bermuara pada Program Permukiman PBB yang dikenal dengan UN-Habitat. Prinsip yang digagas
oleh UN-Habitat adalah bahwa dengan mengurus permukiman artinya tidak berarti
hanya mengurus rumah. Rumah diartikan dalam pandangan yang lebih luas lagi, yaitu
selain bangunan, rumah sangat erat kaitannya dengan sumber penghidupan dan
pelayanan yang diperlukan untuk meningkatkan kualitas kehidupan manusia.
Sejak 1986, UN Habitat memperingati dengan tema yang berbeda-beda
tiap tahunnya. Pada 2011 tema yang diangkat adalah Cities and Climate Change. Tema
ini dipilih karena kota memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap
perubahan iklim. Bisa dikatakan bahwa perubahan iklim bermula dan berakhir di
Kota. Artinya, perubahan iklim diakibatkan oleh aktivitas perkotaan dan dampak
yang paling terasa juga berada di daerah perkotaan.
Sekadar tahu, kota menyumbangkan kurang lebih 70% polusi
udara yang menyebabkan perubahan iklim. Daerah perkotaan pun juga ikut andil
dalam ekploitasi air bersih. Karena daerah perkotaan mempunyai penduduk yang “berlebihan”
membuat konsumsi air juga ikut berlebih.
Sementara di sisi lain, daerah perkotaan baru tersadar dalam 10 tahun terakhir bahwa
ekploitasi air juga harus diimbangi dengan manajemen “menanam” air. Selain polusi
dan air, ternyata kota juga mengkonsumi energi yang berlebihan yaitu energi listrik,
minyakbumi, batubara yang berasal dari transportasi, industry, perumahan,
perkantoran dll.
Bagaimana cara kita merayakannya? Tentu saja, Cities and Climat Change harus dirayakan
dengan menghemat air, menghemat energi, menanam pohon dan kegiatan lain yang
ramah lingkungan. Bersedia….Siap…..dan Go Green!